Bitcoin vs Emas: Siapa yang merupakan tempat berlindung ultimate di era inflasi?

Dalam tekanan inflasi yang terus meningkat di pasar global, para investor berlomba-lomba mencari aset yang dapat mempertahankan nilai dan meningkatkan nilai. Emas sebagai alat lindung nilai inflasi tradisional, memiliki sejarah yang panjang dan dipercaya secara luas; sedangkan Bitcoin dipandang oleh sebagian investor sebagai "emas digital", yang diharapkan menjadi aset lindung nilai generasi baru. Siapa yang lebih unggul dalam melawan inflasi? Artikel ini akan membandingkan kemampuan lindung nilai Bitcoin dan emas dari berbagai dimensi, termasuk kinerja historis, efektivitas, aksesibilitas, biaya, dan sumber permintaan.

Warisan Sejarah: Emas Seribu Tahun Kuat, Bitcoin Masih Dalam Masa Verifikasi

Emas sebagai penyimpan nilai dan alat lindung nilai terhadap inflasi, telah ada selama ribuan tahun. Direktur Econ Americas Fergus Hodgson menunjukkan bahwa emas hampir merupakan aset penyimpan nilai teraman dalam lingkungan inflasi jangka panjang.

Dibandingkan dengan itu, Bitcoin hanya memiliki sejarah 16 tahun, yang kurang memiliki data verifikasi jangka panjang selama periode inflasi tinggi. Meskipun batas total 21 juta koinnya secara teoritis dapat melawan pencetakan uang yang berlebihan, stabilitas nilainya dan kelayakan jangka panjangnya masih diperdebatkan.

Perbandingan Validitas: Emas didukung oleh data, Bitcoin masih merupakan asumsi

Adam Perlaky dari Asosiasi Swaps dan Derivatif Internasional menyatakan bahwa emas memiliki banyak data historis yang mendukung daya tahan terhadap penurunan di masa inflasi tinggi; sementara Bitcoin sejak kelahirannya, belum pernah mengalami lingkungan inflasi tinggi yang sebenarnya dalam jangka panjang, sehingga kurangnya verifikasi yang efektif.

Pendiri bersama Bitcoin IRA, Chris Kline, berpendapat bahwa kelangkaan Bitcoin memberikannya potensi untuk menjadi alat melawan pencetakan uang oleh bank sentral. Namun, Profesor Robert R. Johnson dari Clayton University membantah dengan menyatakan bahwa Bitcoin kurang memiliki nilai intrinsik yang dapat diukur dan lebih dekat dengan aset spekulatif, sangat terkait dengan volatilitas saham teknologi.

Aksesibilitas dan Kemudahan Investasi

Investasi emas memiliki berbagai cara, termasuk batangan emas fisik, ETF emas, kontrak berjangka, dan saham pertambangan, pasar yang matang dan likuiditas tinggi. Namun, emas fisik perlu mempertimbangkan biaya penyimpanan dan asuransi.

Bitcoin dapat diinvestasikan melalui bursa cryptocurrency, broker tradisional, atau ETF Bitcoin spot, yang membuat perdagangan menjadi mudah dan memiliki ambang batas yang rendah, tanpa perlu penyimpanan fisik. Namun, keamanan penyimpanan aset digital dan risiko regulasi tetap menjadi fokus perhatian para investor.

Perbedaan Biaya dan Likuiditas

Biaya investasi emas dan Bitcoin tergantung pada cara investasi.

Emas: Biaya pengelolaan ETF rendah, tetapi selisih harga beli dan jual emas fisik lebih tinggi.

Bitcoin: Biaya transaksi di bursa rendah, investasi ETF juga relatif murah, tetapi harus menghadapi risiko fluktuasi harga yang tajam.

Dalam hal likuiditas, pasar emas memiliki ukuran yang lebih besar dan volatilitas yang relatif moderat; pasar Bitcoin meskipun aktif dalam perdagangan, tetapi harganya mudah dipengaruhi oleh emosi dan kebijakan.

Sumber Permintaan dan Dukungan Nilai

Permintaan akan emas berasal dari berbagai sumber, termasuk perhiasan, industri, elektronik, dan cadangan bank sentral, yang memberikan dukungan yang kuat bagi harganya.

Nilai Bitcoin terutama berasal dari media transaksi dan permintaan investasi, yang kurang memiliki skenario aplikasi fisik. Begitu kepercayaan pasar menurun, dukungan harganya mungkin dengan cepat melemah.

Kesimpulan

Berdasarkan kinerja sejarah, efektivitas, dan sumber permintaan, emas tetap menjadi alat lindung nilai inflasi yang lebih dapat diandalkan pada tahap ini. Bitcoin meskipun memiliki kelangkaan dan likuiditas tinggi, tetapi volatilitasnya dan kurangnya verifikasi jangka panjang menjadikannya lebih cocok sebagai bagian dari alokasi aset berisiko tinggi, bukan sebagai alat lindung nilai inti. Bagi investor yang ingin melakukan lindung nilai inflasi secara stabil, emas tetap menjadi pilihan utama; sementara investor yang bersedia menanggung volatilitas dan mencari potensi imbal hasil tinggi dapat menjadikan Bitcoin sebagai tambahan strategis dalam portofolio.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)