Menurut prediksi analis keuangan, pidato yang akan disampaikan oleh Ketua The Federal Reserve (FED) Jerome Powell mungkin akan memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan dolar jangka pendek. Ahli strategi forex Jane Foley dari Rabobank baru-baru ini mencatat dalam sebuah laporan bahwa jika Powell bersikap hati-hati terhadap topik pemotongan suku bunga dalam pidatonya, hal ini dapat menyebabkan investor dengan cepat menyesuaikan posisi short dolar mereka.

Meskipun pasar secara umum mengharapkan The Federal Reserve (FED) akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September untuk mengatasi pasar tenaga kerja yang semakin melemah, Foley berpendapat bahwa pidato Powell pada pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole hari Jumat ini mungkin tetap mengambil sikap konservatif terhadap pelonggaran kebijakan moneter. Sikap hati-hati ini mungkin akan memberikan dukungan bagi nilai tukar dolar dalam jangka pendek.

Namun, meskipun dalam jangka pendek dolar mungkin mendapatkan dukungan, prospek jangka panjang tetap tidak optimis. Rabobank memperkirakan bahwa pada musim semi tahun depan, kurs euro terhadap dolar AS diperkirakan akan naik menjadi 1,20. Prediksi ini didasarkan pada ekspektasi pasar akan lebih banyak pemotongan suku bunga di masa depan.

Mengingat ketidakpastian dalam situasi ekonomi saat ini, para investor dan pembuat kebijakan akan memantau dengan cermat pidato Powell untuk mencari petunjuk tentang arah kebijakan masa depan The Federal Reserve (FED). Pidato kali ini tidak hanya akan mempengaruhi suasana pasar jangka pendek, tetapi juga dapat menetapkan arah kebijakan ekonomi global untuk beberapa bulan mendatang.